Thursday, October 28, 2010

#17 Arthritis: Bisakah Kita Terhindar Darinya?


 

Penyakit kronik apa yang dapat menyerang siapa saja, dari muda hingga tua, dan terutama para lanjut usia? Tentunya keinginan kita adalah agar dapat terhindar dari penyakit penyakit ini. Namun sejalan dengan bertambahnya usia, ada beberapa jenis penyakit yang akan semakin besar kemungkinannya bertamu. Kadang bahkan sekali menginap di badan kita, akan sulit sekali meninggalkan kita. Salah satu di antaranya adalah arthritis, yang di Indonesia lebih dikenal dengan encok, radang sendi atau rematik.
Bayangkan bila sendi-sendi pergelangan tangan, jari-jemari, sendi-sendi lutut dan badan terkena serangan Arthritis. Jangan-jangan malah ada yang sudah mengidap, tetapi tidak mengetahui ciri-ciri penyakit ini sehingga belum mengobati dan menanganinya dengan maksimal.
Apa sebenarnya Arthritis ini? Marilah kita sama-sama mengenalinya.
 
I. Arthritis dan ciri-cirinya:
 
Arthritis adalah istilah medis untuk penyakit dan kelainan yang menyebabkan pembengkakan/radang atau kerusakan pada sendi.
Arthritis sendiri merupakan keluarga besar inflammatory degenerative disease, di mana bentuknya sangat beragam, lebih dari 100 jenis arthritis.
Istilah arthritis sendiri berasal dari bahasa Yunani /Greek: Arthon (sendi) dan itis (radang).
Ciri-ciri umumnya adalah kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari (seperti naik tangga dan membuka pintu), kaku-kaku, rasa sakit pada sendi, rasa pegal linu, pembengkakan di sekitar sendi dan rasa nyeri yang muncul setelah beristirahat atau berdiam diri beberapa waktu. Kadangkala pada beberapa jenis arthritis peradangan dapat mempengaruhi organ tubuh selain sendi, seperti otot, dan kulit.
 
II. Jenis-jenis Arthritis
 
Dari 100 lebih jenis arthritis yang ada, para ahli arthritis menggolongkan menjadi beberapa golongan besar:
  1. Osteoarthritis
  2. Inflamatory Arthritis - Rheumatoid Arthritis - Ankylosing Spondylitis - Juvenile Arthritis - Polymyalgia Rheumatica - Psoriatic Arthritis - Reactive Arthritis - Seronegative Arthritis
  3. Infectious Arthritis - Lyme Disease
  4. Rheumatic Disease Lain - Gout
  5. Kondisi Lain yang menyerupai Arthritis : Bursitis, Carpal Tunnel Syndrome, Fibromyalgia, Tendinitis
III. Siapa saja yang berresiko?
 
Sebagaimana penyakit-penyakit serius lainnya seperti penyakit Jantung dan Kanker, Arthritis juga terbentuk karena gabungan kompleks dari faktor keturunan, biologis dan lingkungan.
 
1. Faktor Keturunan
 
Bila di dalam keluarga ada yang menderita Arthritis, maka resiko kita untuk menderita Arthritis menjadi lebih besar di banding dengan mereka yang tidak. Apalagi untuk kasus osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
 
2. Faktor Biologis
 
Ini adalah istilah luas yang meliputi: umur, jenis kelamin, hormon, berat tubuh, keaktifan/kegiatan sehari-hari, dan profil genetik. Beberapa dari faktor ini dapat diubah, beberapa tidak. Perpaduan dari keseluruhan faktor inilah yang membuat karakteristik khusus untuk tubuh kita untuk rentan terhadap penyakit-penyakit tertentu, termasuk rentan terhadap arthritis.
 
3. Faktor Lingkungan
 
Istilah ini berbeda arti dengan lingkungan sehari-hari. Di dalam istilah kesehatan, lingkungan ini berarti apapun yang berada/berasal dari luar tubuh, seperti: diet, kecelakaan sendi terdahulu, infeksi yang pernah diderita, jenis pekerjaan yang pernah dilakukan dan kegiatan di waktu senggang. Kesemuanya adalah faktor yang sangat mempengaruhi berkembangnya arthritis, terutama bila secara keturunan dan biologis kita mempunyai resiko tinggi.
 
Mereka yang bekerja di kantor mengetik, menerima telpon dengan menjepit di sisi kepala sambil menulis, duduk sepanjang hari dengan posisi yang sama, atau hampir tak beranjak dari kursi untuk menjangkau notebook, atau telpon, mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita muscle strain/tegang otot atau "salah urat" yang bila terjadi berkali-kali dapat menjadi pencetus timbulnya arthritis. Namun ini adalah faktor yang bisa kita ubah menjadi lingkungan yang lebih ramah dalam menghindari arthritis.
 
Khusus untuk Osteoarthitris, beberapa faktor ini akan mempertinggi kemungkinan kita terkena, yaitu: umur, semakin tinggi umur kita akan semakin besar resiko terkena, karena sejalan dengan waktu sendi-sendi akan semakin melemah dan cartilage pelindung sendi pun akan semakin menipis.

Obesity /kegemukan, karena akan menambah beban pada setiap persendian yang menopang tubuh. Mengurangi berat badan akan memperlambat efek kerusakan yang ditimbulkan.

Profil genetik, bagi mereka dengan keluarga yang mengidap osteoarthritis mempunyai resiko yang paling besar untuk mengidap juga, meskipun tidak absolut pasti akan mengidap. Mengontrol faktor-faktor lain dapat mengurangi resiko untuk menderita penyakit ini.

Kecelakaan sendi, akan mempertinggi resiko terkena arthritis. Seringkali terjadi arthritis muncul tahunan setelah seseorang 'kecetit', 'keceklik', jatuh dari tangga, 'kejeduk' dan berbagai kecelakaan sendi lainnya.

Hormon, level tertentu dari hormone terutama level estrogen akan mempengaruhi timbulnya osteoarthritis. Peneliti menemukan bahwa pada lansia, perempuan lebih rentan osteoarthritis daripada laki-laki. Bila kita mendekati usia menopause, sebaiknya konsultasikanlah mengenai treatment HRT(Hormon Replacement Therapy) baik resiko maupun benefitnya. Beberapa penelitian menyarankan bahwa treatment ini dapat mencegah beberapa jenis osteoarthritis.

Terlalu banyak aktifitas, oleh para ahli dibagi menjadi dua yaitu terlalu banyak aktifitas fisik dan olahraga. Terlalu banyak aktifitas fisik dan olahraga baik di dalam pekerjaan sehari-hari maupun di dalam waktu senggang mempertinggi resiko osteoarthritis. Terutama pada mereka yang melakukan kegiatan high-level impact activity, yang menyebabkan benturan sendi berulangkali aktif.

Terlalu santai/tidak aktif, sebaliknya terlalu santai, tanpa olahraga dan kurang/tidak aktif menyebabkan otot sekitar sendi melemah dan sendi berkurang fleksibilitasnya dan mempertinggi resiko terkena.
 
Untuk Rheumatoid Arthritis, faktor-faktor yang berperan a.l: faktor keturunan, jenis kelamin, 2-3 kali lebih banyak ditemui pada perempuan daripada laki-laki. pada perempuan di bawah 50 atau sebelum menopause. Setelah itu hampir tak ada perbedaan. Infeksi, virus Epstein-Barr adalah salah satu virus yang dicurigai akan menimbulkan Rheumatoid Arthritis, meskipun sampai sekarang belum diketahui pasti apa penyebab infeksi yang mencetuskan arthritis.
 
IV. Lindungi Diri dari Arthritis
 
Meskipun kita tidak dapat mengontrol penuh hidup kita dan tidak dapat mengubah faktor-faktor tertentu yang menimbulkan arthritis, namun kita masih bisa melakukan perlindungan dan pencegahan terhadap kerusakan sendi dan memburuknya kondisi persendian kita.

Pola makan sehat dan olahraga yang teratur adalah kata kunci yang berlaku bagi pencegahan arthritis.

Diet arthritis hanya berlaku bagi jenis arthritis tertentu yang berhubungan langsung dengan faktor asupan makanan yaitu Gout. Mereka yang memiliki tingkat asam urat terlalu tinggi di dalam darah, sehingga tak dapat dikeluarkan melalui air seni dan mengkristal dan bertumpuk di persendian menyebabkan rasa sakit, nyeri dan pembengkakan.

Asam urat terbentuk setelah mengkonsumsi purine yang terdapat pada: daging, unggas, kacang-kacangan, ikan seperti teri, herring, scallops, sea-food dan sayuran tertentu. Untuk melarutkan dan mengeluarkan asam urat dari tubuh disarankan untuk minum banyak air dan untuk tidak mengkonsumsi alkohol.
 
Untuk mereka yang alergi makanan atau alergi, sedapat mungkin mengatasi alerginya atau menjauhi makanan penyebab alergi, karena ini akan menyebabkan memperburuk kondisi sendi dan meningkatkan rasa sakit.
 
Ada pula makanan tertentu seperti omega-3 fatty acids yang ditemukan pada ikan air-dingin seperti salmon dan mackerel yang dapat mempertinggi kemampuan tubuh kita dalam mengatasi peradangan.
Komponen dari diet yang sehat terdiri dari:

Air, air putih minimal 8 gelas per-hari, sedangkan minuman seperti alkohol, kopi dan jenis soda bersifat diuretik dan menyebabkan tubuh dehidrasi sebaiknya dihindari.

Karbohidrat, dianjurkan untuk mengkonsumsi whole-grain daripada karbohidrat dari biji-bijian olahan.

Fiber, dianjurkan minimal 25 gr fiber/serat perhari,diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

Lemak dan minyak, pilihlah lemak dan minyak yang bersifat polyunsaturated atau monounsaturated yang berasal dari minyak tumbuhan alami. Hindari lemak dan minyak yang tinggi kadar lemak, kolesterol, minyak jenuh dan lemak/minyak trans-saturated (jenuh olahan).

Protein, sekitar 10-15 % dari konsumsi harian adalah batas ambang konsumsi protein. Lebih dari ini akan terbuang bersama air seni.

Vitamin dan mineral, kita peroleh melalui asupan makanan. Bagi perempuan setidaknya mengkonsumsi1000-1500 miligram kalsium perhari untukmencegah osteoporosis,sambil sekaligus mengkonsumsi Vit.D. Supplement tidak dianjurkan dikonsumsi tanpa sepengetahuan dan seiizin dokter
.
V. Pengobatan Medis
 
Sesegeralah memulai pengobatan bila kita mendapati gejala-gejala yang mengarah pada arthritis.
- Kenalilah tanda-tanda bahwa kita terkena arthritis, bila rasa nyeri, kaku, pegal linu tak hilang bahkan semakin menjadi dalam jangka waktu lama tanpa treatment, ini sudah merupakan sinyal-sinyal peringatan.
- Periksakanlah diri ke dokter umum untuk memastikan bahwa diri kita memang terkena arthritis. Mintalah cek urine-darah/lab. Dan mintalah surat pengantar ke dokter internis-rematologis untuk meneruskan pengobatan pada ahlinya setelah terbukti kita mengidap arthritis.
- Bila diperlukan kita dapat menerima bedah ortopedik untuk memperbaiki otot, tendon, ligament dan tulang serta sendi yang perlu diperbaiki.
- Fisioterapi khusus untuk mencegah memburuknya fungsi persendian dan untuk rehabilitasi.

Yang perlu digaris bawahi di sini adalah, arthritis tidak dapat disembuhkan total, tetapi dapat dikontrol agar kerusakan yang terjadi menjadi lebih lamban, dan sakit yang ditimbulkan agar dapat diatasi. Oleh karena itu, mereka yang terkena arthritis diharapkan mengenali/mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai penyakit ini, mempersiapkan diri secara mental dan fisik serta lingkungan untuk dapat mempunyai kesabaran dan ketangguhan menghadapi rasa sakit dan stress akibat penyakit yang akan berada dalam tubuh selamanya dan perlu penanganan seumur hidup.

Pengobatanpun sangat bervariasi dari orang per-orang. Karena rasa nyeri dan sakit yang diderita saat arthritis menyerang, diperlukan strategi untuk mengendalikan rasa sakit ini, dari mengkonsumsi obat dokter, contohnya :
(ibuprofen 1 tablet sehari/800 mg, naproxen 2 tablet perhari/500 mg, celebrex 1 tablet perhari/ 200 mg arthrotec 2 tablet perhari/75 mg, lodine LX 2 tablet per hari/400 mg) hingga menambah pengetahun diri mengenai arthritis, membuat support-group sesama penderita arthritis, menurunkan berat badan dan berolahraga, mengkonsumsi pengurang rasa sakit, seperti acetaminophen (panadol, excedrin, tylenol).
 
Beberapa obat arthritis yang bukan steroid : a.l: diclofenac potassium/cataflam, diclofenac sodium/voltaren, diclofenac sodium with misoprostol/arthotec, etodolac/lodine XL, ibuprofen/advil, motrin IB, ketoprofen/actron.
 
Dapat pula dioleskan salep/krim/lotion pengurang rasa sakit/analgesic pada bagian yang sakit/bengkak/meradang sesuai anjuran dokter atau petunjuk pemakaian.
 
VI. Pengobatan Alternatif
 
Selain pengobatan medis dokter, ada banyak alternatif pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit, peradangan, pembengkakan sendi.
 
Sama dengan semua pengobatan arthritis, diperlukan kehati-hatian dan ketelitian serta lebih baik bila mengkonsultasikan dengan dokter sebelum memulai mengkonsumsi atau menggunakan pengobatan alternatif, untuk melindungi diri dan mendapatkan pengobatan yang wholistik dan saling mendukung.

Pengobatan alternatif tersebut, a.l:
  1. Akupunktur
  2. Aloe : Lidah Buaya : gel/lotion pengurang rasa sakit
  3. Alpukat dan ASU (Soybean Unsaponifies) pil dosis 300 mg perhari
  4. Ayurveda
  5. Aromaterapi
  6. BVT (Bee Venom Therapy) Terapi Sengatan Lebah, sebaiknya tes alergi dahulu, karena yang positif alergi racun lebah reaksinya sangat fatal (kematian dalam waktu singkat)
  7. Biofeedback
  8. Metode relaksasi dengan berbagai teknik relaksasi untuk mengatasi rasa sakit. Bisa diperoleh melalui bag.fisioterapi rumah sakit.
  9. Boron, dosis 1-3 mg per-hari bisa melalui suplemen
  10. Boswellia, nama lainnya frankincense dosis 150mg per-hari
  11. Breathing Technique, latihan bernafas dalam dengan pernafasan perut
  12. Cartilage -building Substances, dari chondroitin sulfate dan glucosamine, meskipun belum ada bukti pasti akan khasiatnya.
  13. Chinese Medicine, terapi ki (reiki),tai chi dan qi gong di samping akupunktur terbukti dapat mengatasi arthritis.
  14. Chiropractic Medicine, meskipun dapat mengurasi rasa sakit pada beberapa kasus arthritis, sebaiknya mereka dengan ankylosing spondylitis, oeteoporosis dan rheumatoid arthritis menghindari treatment chiropractic.
  15. Chondroitin Sulfate, supplemen 600 mg per-hari dikonsumsi bersama glucosamine memerlukan waktu sebulan konsumsi sampai terlihat efeknya.
  16. Collagen
  17. Copper Bracelet/GelangTembaga, ini juga belum ada bukti secara ilmiah bahwa tembaga dapat mengurangi rasa sakit akibat arthritis.
  18. DMSO (Dimethyl Sulfoxide), DMSO adalah semacam larutan yang dipakai di industri, yang seperti turpentine dijual di toko kesehatan sebagai obat untuk arthritis. Ada yang mempercayai bahwa DMSO ini dapat mengurangi bengkak dan rasa sakit bila dioleskan di daerah yang meradang. Di Amerika DMSO ini tidak diizinkan oleh FDA untuk digunakan pada manusia. Apalagi DMSO yang dijual di toko bangunan besar kemungkinanya untuk mengandung zat beracun. Tidak dianjurkan oleh ahli arthritis untuk menggunakan DSMO.
  19. Evening Primrose Oil, 1.8 gr GLA (gamma-linolenic acid)per-hari
  20. Fish Oil, 3 gr EPA-DHA (eicosapennntaenoic acid-docosahexaenoic acid)
  21. Flaxseed, dosis 1-3 sdm flaxseed oil atau ¼ cup flaxseed.
  22. Green Tea, 3-4 cup sehari
  23. Herbal Remedies, baik secara Timur/Barat, sebaiknya dihindari saat ingin hamil atau sedang hamil karena akan berpengaruh pada perkembangan bayi.
  24. Homeopathy
  25. Hypnosis, terbukti membantu mengatasi rasa sakit dan mengurangi stress.
  26. Journal Writing, membantu penderita mengatasi rasa sakit dan stress.
  27. Kava, dosis 140-240 mg perhari
  28. Massage, sebelum pijat beritahu pemijat agar memberikan pijat lembut, karena pijat yang terlalu keras akan semakin memperparah arthritis. Jangan pijat bagian yang meradang, sakit atau mengalami pembengkakan.
  29. Meditasi, sangat bermanfaat bagi penderita untuk menghadapi penyakit, rasa sakit, dan stress.
  30. Muscle Relaxation (peregangan otot)
  31. Naturopathic Medicine, lebih memfokuskan pada perubahan ke gaya hidup sehat
  32. Osteophatic Medicine
  33. Prayer, sangat bermanfaat dalam penyembuhan
  34. Relaxation Techniques
  35. SAM /SAMe(S-adenosylmethionine) dosis 200-400 mg 3 x sehari.Daripada mengkonsumsi supplemen, lebih baik mendapat dari asupan brokoli, sayuran hijau, lettuce dan dibantu dengan Vit B (folic acid dan Vit. B 12)
  36. Urtica, 50 gr stewed urtica atau 1,340 gr urtica dioica bubuk.
  37. Kunyit, 400 mg 3x sehari
  38. Visualisasi
  39. Willow Bark Tea 10 cup=2 tablet aspirin
  40. Zinc Supplement, 50 mg perhari.
Pengobatan arthritis yang dikonsumsi oral kesemuanya mempunyai efek samping, sehingga diperlukan control dan monitoring ketat dari dokter. Jangan sembarangan mengkonsumsi obat, atau mengobati diri sendiri tanpa petunjuk dokter. Resiko dari mengkonsumsi obat arthritis yang tidak termonitor sangat besar, terutama dapat merusak organ-organ lain di dalam tubuh, seperti ginjal, hati dan empedu. Sedapat mungkin banyak meminum air putih ketika sedang mengkonsumsi obat arthritis dan berhenti mengkonsumsi sesuai petunjuk dokter.
 
Bila menambahkan obat alternatif, konsultasikan pula dengan dokter untuk memastikan bahwa obat yang diterima tidak mempunyai efek yang bertentangan dengan obat yang diperoleh dari dokter.
Satu-satunya cara untuk dapat mengkontrol arthritis, adalah mengubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat, yang aktif, mempunyai pola makan sehat dan olahraga teratur, pengetahuan yang cukup, konsultasi dokter dan membuat grup support.
Referensi:
  1. Mayo Clinic," Mayo Clinic on Arthritis", Mayo Clinic, Rochester,1999.
  2. Rippe, James M, "The Joint Health Prescription : 8 weeks to stronger, healthier, younger joints". Rodale, Shrewsbury, 2001.
  3. Weinblatt, Michael L," The Arthritis Action Program : An Integrated Plan of Traditional and Complementary Therapies." Simon & Schuster, New York, 2000.

No comments:

Post a Comment